Willy Halim
Jawaban:
Terima kasih untuk pertanyaan yang telah Saudara sampaikan. Sebelumnya, kami menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa yang telah Saudara alami.
Permasalahan yang Saudara alami bermula dari utang piutang yang terjadi pada saat perusahaan belum mengalami kebangkrutan. Sekalipun Saudara telah menyatakan telah membayar utang yang ada, tidak ada salahnya memastikan apakah utang tersebut telah lunas terbayar atau belum. Tentunya dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku. Pada intinya, secara hukum utang hapus hanya apabila telah dilakukan pembayaran secara lunas atau dilakukannya pembebasan utang oleh si berpiutang.
Terkait dengan sejumlah orang yang diberikan kuasa (kewenangan) untuk melakukan proses pelunasan utang dengan Saudara, secara hukum hal tersebut dapat dilakukan. Namun demikian, Pasal 1797 KUHPerdata menyatakan bahwa :
“Si kuasa tidak diperbolehkan melakukan sesuatu apa pun yang melampaui kuasanya;…”
Jika orang-orang yang telah diberikan kuasa tadi melakukan tindakan yang melebihi dari kewenangan mereka, dalam hal ini meneror, maka orang-orang tersebut wajib untuk menerima sanksi sesuai dengan hukum yang dilanggar, termasuk di dalamnya apabila terjadi kekerasan yang Saudara alami maka tindakan orang-orang tersebut dapat dilaporkan kepada kepolisian.
Sebelum menjawab ada atau tidaknya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam perkara yang sedang Saudara alami, ada baiknya untuk memahami aturan dalam Pasal 1 angka 6 UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menyatakan sebagai berikut :
“Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.”
Dengan demikian, kita tidak dapat dengan mudahnya mengatakan bahwa telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia terhadap Saudara, kecuali setelah terpenuhi semua unsur dalam ketentuan di atas. Namun demikian, adalah benar bahwa setiap orang memiliki hak asasi yang wajib untuk dihormati oleh pribadi lainnya, atau bahkan oleh Negara. Akan tetapi, tidaklah mudah untuk menyatakan apakah dalam suatu peristiwa telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia atau tidak.
Mengenai pertanyaan tentang perbuatan preman yang melakukan tindakan “teror” terhadap Saudara, apakah dapat dikatakan sebagai tindakan terorisme atau tidak. Dapat kami sampaikan bahwa Terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban serta merupakan salah satu ancaman serius terhadap kedaulatan setiap negara. Hal ini sesuai dengan Penjelasan Perpu No. 2 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Perpu No. 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Pada Peristiwa Peledakan Bom di Bali Tanggal 12 Oktober 2002.
Perlu kami sampaikan bahwa suatu peristiwa untuk dapat dikategorikan sebagai bagian dari tindakan teror maupun pelanggaran hak asasi manusia tidaklah mudah. Tindakan kekerasan atau pun hal lain yang membuat Saudara merasa terganggu dapat dilaporkan kepada pihak kepolisian setempat.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Terima kasih.
Dasar hukum:
1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek, Staatsblad 1847 No. 23)
2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Pada Peristiwa Peledakan Bom di Bali Tanggal 12 Oktober 2002, yang telah ditetapkan sebagai undang-undang dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2003.
Pernyataan Penyangkalan / Disclaimer
Seluruh informasi dan data yang disediakan disini adalah bersifat umum dan disediakan untuk tujuan pendidikan saja. Dengan demikian tidak dianggap sebagai suatu nasehat hukum.
Pada dasarnya kami tidak menyediakan informasi yang bersifat rahasia dan hubungan klien - penasehat hukum tidak terjadi. Untuk suatu nasehat hukum yang dapat diterapkan pada kasus yang Anda hadapi, Anda dapat menghubungi seorang penasehat hukum yang berpotensi.
Kami berhak sepenuhnya mengubah judul dan/atau isi pertanyaan tanpa mengubah substansi dari hal-hal yang ditanyakan.
Seluruh informasi dan data yang disediakan disini adalah bersifat umum dan disediakan untuk tujuan pendidikan saja. Dengan demikian tidak dianggap sebagai suatu nasehat hukum.
Pada dasarnya kami tidak menyediakan informasi yang bersifat rahasia dan hubungan klien - penasehat hukum tidak terjadi. Untuk suatu nasehat hukum yang dapat diterapkan pada kasus yang Anda hadapi, Anda dapat menghubungi seorang penasehat hukum yang berpotensi.
Kami berhak sepenuhnya mengubah judul dan/atau isi pertanyaan tanpa mengubah substansi dari hal-hal yang ditanyakan.